Bagi Anda seorang blogger, webmaster atau publisher yang menggunakan
Google AdSense sebagai tools untuk memonetise trafficnya, pasti sudah tidak
asing lagi dengan DFP. Namun apabila Anda sedang mencari into tentang apa itu DFP, lalu apa saja fungsinya, maka Anda sudah menemukan artikel yang tepat, karena disini akan dikupas tuntas mengenai penjelasan dan fungsi DFP secara gamblang.
Jadi silahkan ikuti artikel ini sampai selesai.Seperti namanya double click for publisher, tools ini diperuntukkan kepada
seluruh publisher Google AdSense yang ingin menggunakannya.Fungsi DFP sendiri bagi seorang publihser adalah untuk :
Mengelola dan sekaligus meningkatkan pengahasilan publisher dari iklan Google AdSense secara otomatis.
Jika sudah mengetahui fungsi DFP, maka pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaiamana cara kerjanya?Manarik. Karena salah satu tugas DFP adalah untuk memaksimalkan penghasilan dari iklan, maka DFP akan melakukan secreening iklan-iklan apa saja yang terdistribusi ke dalam sebuah blog atau web yang dikelola oleh seorang webmaster atu blogger.Contoh kasusnya adalah :
Ketika si A membuka blog Fulan, maka blog Fulan akan menampilkan iklan Google AdSense XY. Di hari berikutnya si A kembali lagi membuka blog Fulan, karena blog Fulan sudah menggunakan DFP maka
iklan yang akan muncul adalah iklan YY, berbeda dengan iklan sebelumnya.
Kenapa bukan iklan XY yang muncul?
Karena DFP akan melihat terlebih dahulu cookie yang ada pada browser si A,
ketika si A sudah membuka blog Fulan dalam waktu yang tidak terlalu lama,
maka DFP akan menghold iklan XY dan membiarkan iklan jenis lainnya untuk
muncul di blog tersebut, contohnya iklan YY atau XX.
Dengan memasang DFP pada blog, maka pengeluaran advertiser untuk iklan
akan "sesuai" dengan target advertiser tersebut, adcost lah bahasanya.
Dari sisi publisher Google AdSense, pemasangan DFP berpotensi untuk
memperkecil invalid click (walaupun ini masih perlu study lebih lanjut), fakta
bahwa pemasangan DFP dapat memperkecil invalid click Google AdSense
adalah buah dari pengalaman penulis sendiri.
Disisi yang lain, logikanya. Karena DFP membatasi iklan yang muncul pada
periode tertentu saja, maka mungkin jika hanya ada beberapa advertiser yang
mau "beriklan" di blog Anda, ia akan mengalami penurunan pendapatan
karena traffic yang masuk banyak sedangkan iklan yang tampil proporsional
dan mungkin kurang.
Apakah benar dengan memasang DFP maka akan terhindar dari pembatasan iklan Google AdSense?
Iya bisa jadi, karena salah satu hal yang menyebabkan iklan Google AdSense
dibatasi adalah adanya fraud click pada blog penampil iklan Google AdSense.
Logikanya, dengan disematkannya DFP maka click fraud akan berkurang, click fraud berkurang atau hilang maka aman dari iklan AdSense dibatasi. Tapi sekali lagi, ini perlu dibuktikan dengan study lebih lanjut atau didukung oleh pernyataan resmi dari Google, ini hanya buah pengalaman dan hasil brainstorming yang ada diotak penulis.
Jadi bagaimana, harus pasang DFP atau tidak?
Yap, sekali lagi ini terserah masing-masing publisher. Tapi jika Anda selama
ini tidak pasang DFP, dan aman-aman saja, kemudian ingin menggunakan
DFP, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi new normal setelah
menggunakan DFP hehe. Yang jelas tidak ada yang salah mau menggunakan DFP atau tidak.
Google DFP sendiri, dalam campignnya, mengutarakan bahwa dengan memasang DFP maka akan membantu para publisher dalam meningkatkan penghasilan dari Google AdSense.Apakah penulis sudah pernah menggunakan DFP?Yap sudah pernah, dan penulis suka, itu dulu. Namun sekarang belum memakai DFP lagi, kerena penulis menggunakan iklan otomatis milik Google AdSense.
Oke itu tadi berbagai penjelasan tentang apa itu dan fungsi DFP, semoga
bisa memperkaya wawasan Anda seputar dunia publisher, blog dan Google
AdSense. Sekian, salam sukses dan sampai jumpa diartikel yang lainnya.